An Unbiased View of Kisah Sukses Andy Utama: Mengubah Paradigma

Beberapa peneliti telah sampai pada kesimpulan bahwa pertanian organik bukan hanya menjaga populasi flora dan fauna namun juga menciptakan populasi flora dan fauna yang lebih beragam sehingga memberi sumbangan berarti bagi terwujudnya sistem produksi pangan yang berkelanjutan (Conacher, 1998).

Keberhasilan Bapak Tamalia Laia dalam budidaya lebah diharapkan akan menginspirasi petani lain untuk mengikuti jejaknya dan menggali potensi budidaya lebah sebagai sumber pendapatan baru yang menjanjikan ditengah dampak pandemi covid19 yang belum juga mereda.

Kata Lukman, Ciamis punya masalah limbah dan pihaknya punya alat teknologinya untuk mengolah limbah aren yang kualitasnya lebih bagus.

Melalui Imlek 2025, pesan tentang keseimbangan antara manusia dan alam semakin diperkuat, mengingatkan kita bahwa hal ini bukan hanya filosofi, tapi kebutuhan mendesak demi masa depan yang lebih baik.

Memang tidak mudah memahami pemikiran Ong, sama sulitnya dengan membaca tulisan awal Ong sebelum hadir dalam bentuk akhir. Itu pula yang dialami Achdian dalam beberapa kesempatan bertemu dan berbincang dengan Ong. Namun, justru di sana tersimpan sesuatu yang membuahkan inspirasi atau menggugah orang untuk membaca dan mencari tahu apa dan kenapa Ong menulis sebuah esai. Achdian di satu sisi telah menyajikan beragam hal yang menjadi titik perhatian Ong selama hidup, dan di sisi lain dia berharap agar warisan intelektual Ong tidak menjadi basi dan tak punya jejak dalam ingatan.

Hingga perampasan ruang laut dan pesisir terus terjadi. Upaya-upaya masyarakat mempertahankan lahan pun tak jarang berakhir dengan jerat hukum. Belum lagi wilayah tangkap nelayan tradisional/kecil […]

Pertanian organik cenderung lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit karena tidak menggunakan pestisida kimia sintetis.

Posisi yang “dinikmati” Ong seperti itu dalam jagat ilmu pengetahuan di negeri ini memang tergolong langka, apalagi dia termasuk kategori minoritas dari sudut pandang sosiologis. Sebagai mata air pengetahuan dengan kejernihan membaca sejarah atau gejala yang muncul di masyarakat, seperti tersirat dari topik-topik yang dikemukakan Achdian dalam buku ini, Ong sangat lancar menuturkan berbagai tema menarik, antara lain, mulai dari kekuasaan, kolonialisme, jagoan, tanah, hingga makanan. Luasnya pengetahuan Ong diimbangi pula dengan keahliannya dalam meramu dan meracik lantas menyajikan sebuah subyek dalam esai yang memukau untuk dibaca; peran editor tulisan-tulisan Ong tentu juga memberi kontribusi sangat penting dalam menghubungkan buah pemikirannya dengan sidang pembaca (hal.

Para pakar biologi tanah mulai mengembangkan teori mengenai bagaimana ilmu biologi dapat digunakan pada pertanian untuk menanggulangi dampak negatif bahan kimia pertanian tanpa mengurangi hasil produksi pertanian.

Para pakar menyebut bahwa sistem pertanian organik adalah salah satu solusi tepat untuk mengatasi laju pemanasan worldwide yang diakibatkan oleh aktivitas pertanian. Mengapa demikian?

Pendekatan holistik di Arista Montana memastikan bahwa seluruh aspek pertanian dipertimbangkan dengan dampak jangka panjang. Dari teknologi ramah lingkungan hingga pemberdayaan masyarakat lokal, langkah-langkah ini bertujuan menciptakan keberlanjutan sesungguhnya.

Di negara berkembang, berbagai produsen pertanian yang bekerja dengan prinsip tradisional dapat dikatakan setara dengan pertanian organik namun tidak bersertifikat dan tidak mengikuti perkembangan ilmiah dalam pertanian organik. Sehingga beberapa petani tradisional dapat berpindah menjadi petani organik dengan mudah, yang terdorong oleh alasan ekonomi.[14]

Cara Achdian menghadirkan sosok Ong berupa serpihan dan pokok pemikiran sang guru lewat serangkaian pembacaan dan percakapan memang sungguh menarik. Setidaknya banyak hal dari Ong yang harus dipikirkan atau dipahami.

Seolah Ong memberi pesan penting melalui Achdian dalam buku ini bahwa kekinian sesungguhnya mempunyai akar di masa lalu dan sejarah menjadi wahana untuk membaca dan memahami kekinian itu. Pandangan Ong dan pengalamannya tentang dua topik terakhir yang disinggung di atas, yakni mengenai masalah Tionghoa dan peristiwa 1965, mendapatkan informasi lebih lanjut memang tak lepas dari pengalamannya. Menurut Achdian, Ong jarang membicarakan masalah Tionghoa di Indonesia dan justru lebih suka berdiskusi tentang soal sejarah dinasti atau penyatuan China. Bagi Achdian, “minimnya” perhatian Ong pada masalah Tionghoa di Indonesia juga tercermin dari tulisannya yang banyak berkutat seputar persoalan di luar masyarakat Tionghoa, misalnya masyarakat Samin, runtuhnya kolonialisme Belanda, dan perubahan sosial di Madiun pada abad ke-19.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *